Menentukan Populasi dan Sampel dalam Metode Penelitan

Menentukan Populasi dan Sampel dalam Metode Penelitan
Populasi dan sampel merupakan salah satu teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian. Untuk pengertian lengkap tentang populasi dan sampel telah dibahas pada artikel sebelumnya. Pada artikel ini kita membahas tentang menentukannya.

Berdasarkan definisi secara umum, populasi adalah keseluruhan objek/subjek yang dijadikan sumber data dalam suatu penelitian dengan kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Populasi dapat ditentukan dalam suatu tempat dan waktu penelitian. Kejelasan tempat dan waktu tersebut berhubungan dengan wilayah tempat dan waktu generalisasi. Wilayah tempat di sini ditetapkan oleh peneliti atas dasar pertimbangan bahwa di tempat tersebut terdapat masalah yang menjadi fokus dalam penelitian, sedangkan waktu penelitian menyesuaikan dengan keadaan (fleksibel).

Keseluruhan objek/subjek (populasi) bisa dijadikan sampel penlitian, dengan syarat subjeknya kurang dari 100 sehingga penelitiannya disebut sebagai penelitian populasi (sampel jenuh). Sesuai dengan pendapat Suharsimi Arikunto (2006: 56) yang mengatakan bahwa “Apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika subjeknya lebih besar dari 100 dapat diambil antara 10 – 15% atau 20 – 25% atau lebih”.

Selanjutnya menurut Sugiyono (2015:119) untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu Probablility sampling dan nonprobability sampling.

Probability sampling
Probability  atau dapat juga diartikan secara singkat adalah peluang. Probability merupakan suatu ukuran tentang kemungkinan suatu peristiwa akan terjadi di masa mendatang. Probability juga diartikan sebagai harga angka yang menunjukkan seberapa besar kemungkinan suatu peristiwa terjadi, di antara keseluruhan peristiwa yang meungkin terjadi. Menurut Sugiyono (2015: 120) “Probability sampling merupakan pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik ini meliputi, simple random sampling, proportionate stratified random sampling, disproortionate stratified random sampling, sampling area (cluster) sampling (sampling menurut daerah). Menentukan probability sampling dalam penelitian dapat anda baca pada artikel lainnya.
  1. Simple Random Sampling. Dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi. Cara demikian dilakukan bila anggota populasi dianggap homogen.
  2. Proportionate Stratified random Sampling. Teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional.
  3. Disproortionate Stratified Random Sampling. Teknik ini digunakan untuk menentukan jumlah sampel, bila populasi berstrata tetapi kurang proporsional.
  4. Cluster random sampling (Area Sampling). Teknik sampling daerah digunakan untuk menentukan sampel bila objek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas, misalnya penduduk dari suatu negara, propinsi atau kabupaten. (Sugiyono, 2015:120 – 121).

Nonprobability sampling
Menurut Sugiyono (2015: 122) “Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel”. Teknik ini terdiri dari sampling sistematis, sampling kuota, sampling insidental, sampling purposive, sampling jenuh, dan snowball sampling.

Berdasarkan dari pengertian nonprobability itu sendiri bahwa dalam penggunaan sampel ini memperhatikan beberapa faktor yang dimiliki anggota populasi sebagai bahan pertimbangan, misalnya pengetahuan, kepercayaan, dan pengalaman seseorang yang akan dipilih sebagai sampel. Pengambilan sampel dengan memperhatikan faktor-faktor tersebut menyebabkan tidak semua anggota populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih secara acak sebagai sampel.

Terkadang alasan peneliti memilih penggunaan nonprobability sampling sebagai metode dalam pemilihan sampel karena penghematan biaya, waktu, dan tenaga peneliti. Menentukan nonprobability sampling dalam penelitian dapat anda baca pada artikel lainnya.
  1. Sampling Sistematis, adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut.
  2. Sampling kuota, adalah teknik untuk menentukan sampel dan populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan.
  3. Sampling incidental, adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan.
  4. Sampling purposive, adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. 
  5. Sampling jenuh, adalah teknik penentuan sampel bial semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.
  6. Snowball Sampling, adalah teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian membesar. Ibarat bola salju yang menggelinding yang lama-lama menjadi besar.

No comments for "Menentukan Populasi dan Sampel dalam Metode Penelitan"