Pengertian, Kelemahan, dan langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match
Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif tipe Make a Match
Pembelajaran merupakan suatu proses atau upaya yang dibangun oleh guru untuk mengembangkan kreativitas berpikir siswa, sehingga siswa dapat membangun pengetahuan baru sebagai upaya meningkatkan penguasaan terhdap materi pembelajaran. Pengertian lainnya dapat anda baca pada artikel sebelumnya dengan judul 11 definisi pembelajaran menurut para ahli.
Istilah "model" tidaklah asing terdengar di telinga kita, untuk mengetahui pengertian model pembelajaran dan ciri-cirinya telah ditulis pada artikel sebelumnya, sekarang ini kita membahas tentang pengertian, kelebihan dan kelemahan, langkah-langkah model pembelajaran koopeatif tipe make a match.
Model pembelajaran Make A Match (mencari pasangan) merupakan model pembelajaran yang dikembangkan Lorna Curran. Ciri utama model Make A Match adalah siswa diminta mencari pasangan kartu yang merupakan jawaban atau pertanyaan materi tertentu dalam pembelajaran, Shoimin Aris (2016: 98). Salah satu keunggulan teknik ini adalah siswa mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan. Teknik ini bisa digunakan dalam semua mata pelajaran dan untuk semua tingkatan usia, Isjoni 2010 (Shoimin Aris, 2016:98).
Menurut Ridwan Abdullah Sani (2013: 196) mengatakan bahwa “Model pembelajaran mencari pasangan (Make A Match) merupakan pembelajaran kelompok yang memiliki dua orang anggota. Masing-masing anggota kelompok tidak diketahui sebelumnya, tetapi dicari berdasarkan kesamaan pasangan soal dan jawaban. Penerapan pembelajaran ini dimulai dengan teknik, yaitu siswa disuruh mencari pasangan kartu yang merupakan soal jawaban sebelum batas waktu yang ditentukan, siswa yang dapat mencocokkan kartunya diberi poin
Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match
Setiap model pembelajaran tentu memiliki kelebihan dan keurangan masing-masing, tidak terkecuali model pembelajaran kooperatif tipe make a match. Kelebihan dan kelemahan model pembelajaran kooperatif tipe make a match menurut pendapat ahli dapat tuliskan sebagai berikut.
Kelebihan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match
Kelebihan model pembelajaran kooperatif tipe make a match menurut Anita Lie dalam Nurhayati (2013:16) adalah meningkatkan partisipasi siswa dalam pembelajaran, cocok untuk tugas sederhana, siswa lebih banyak kesempatan untuk kontribusi masing-masing anggota kelompok, interaksi dalam pembelajaran lebih mudah dan cepat membentuknya.
Ras Eko Budi Santoso dalam Nurhayati (2013: 17) menyebutkan kelebihan model pembelajaran kooperatif tipe make a match sebagai berikut.
- Mampu menciptakan suasana aktif dan menyenangkan.
- Materi pembelajaran yang disampaikan lebih menarik perhatian siswa.
- Mampu meningkatkan hasil belajar siswa mencapai taraf ketuntasan belajar secara klasikal 87,50%.
- Suasana kegembiraan akan tumbuh dalam proses pembelajaran (let them move).
- Kerjasama antar sesama siswa terwujud dengan dinamis.
- Munculnya dinamika gotong royong yang merata di seluruh siswa.
Kekurangan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match
Kekurangan model pembelajaran kooperatif tipe make a match menurut Saiful Amin dalam Nurhayati (2013:17) adalah sebagai berikut.
- Jika tidak dirancang dengan baik, maka banyak waktu terbuang.
- Pada awal penerapan metode ini, banyak siswa yang malu bila berpasangan dengan lawan jenisnya.
- Jika mengarahkan siswa dengan baik, saat presentasi banyak siswa yang kurang memperhatikan.
- Harus hati-hati dan bijaksana saat memberi hukuman pada siswa yang tidak mendapatkan pasangan, karena mereka bisa malu.
- Jika digunakan secara terus menerus akan menimbulkan kebosanan.
Ras Eko Budi Santoso dalam Nurhayati (2013:17) juga menyatakan bahwa kekurangan pembelajaran kooperatif tipe make a match adalah diperlukan bimbingan dari guru untuk melakukan kegiatan, waktu yang tersedia perlu dibatasi jangan sampai siswa terlalu banyak bermain-main dalam proses pembelajaran, guru perlu persiapan bahan dan alat yang memadai, dan pada kelas gemuk (>30 siswa/kelas) jika kurang bijaksana maka yang akan muncul adalah suasana seperti pasar dengan keramaian yang tidak terkendali. Tetapi hal ini bisa diantisipasi dengan menyepakati beberapa komitmen ketertiban dengan siswa sebelum pembelajaran dimulai.
Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match
Sebagaimana pembelajaran lainnya, model pembelajaran kooperatif tipe make a match dilaksanakan dengan mengikuti langkah-langkah pembelajarannya. Langkah-langkah pembelajaran ini menurut Rusman (2013:233) adalah sebagai berikut.
- Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep/topik yang cocok untuk sesi review (satu kartu berupa kartu soal dan kartu lainnya berupa kartu jawaban).
- Setiap siswa mendapat satu kartu dan memikirkan jawaban atau soal dari kartu yang dipegang.
- Siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya (kartu soal/kartu jawaban).
- Siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi poin.
- Setelah satu babak kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya, demikian seterusnya.
- Kesimpulan.
Berdasarkan langkah-langkah model pembelajaran kooperatif, maka tipe make a match yang diterapkan pada materi pengenalan program presentasi adalah sebagai berikut.
No comments for "Pengertian, Kelemahan, dan langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match"
Post a Comment