Ciri-ciri Anak Yang Kecanduan Game Online

Ciri-Ciri Anak Yang Kecanduan Game Online - Berdasarkan  Sumber  dari  center for internet addiction recover, Aqila Smart (2010: 23-30) mengemukakan bahwa anak yang kecanduan game online memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
  1. Merasa terikat dengan game online (memikirkan  mengenai  aktivitas online pada saat sedang offline atau mengharapkan sesi  online berikutnya.
  2. Memainkan game online dengan lama waktu lebih dari 14 jam per minggu dan hanya memainkan  satu  jenis/tipe  game saja.  Bahkan  lebih dari satu bulan masih tetap fokus memainkan atau menggeluti game yang sama serta masih terus bermain meskipun sudah tidak menikmati lagi.
  3. Merasa  kebutuhan bermain game online dengan jumlah waktu yang terus meningkat untuk mencapai sebuah kegembiraan yang diharapkan.  Lebih suka  meningkatkan  prestasi  game daripada  sekolah,  akibatnya  prestasi sekolah pada umumnya menurun dan menjadi seorang yang malas  untuk belajar.
  4. Merasa gelisah, murung, depresi, atau lekas marah ketika mencoba untuk mengurangi atau menghentikan bermain game online. 
  5. Berbohong  pada  anggota  keluarga,  terapis  atau  orang  lain  untuk menyembunyikan seberapa  jauh  terlibat  dengan  game  online. Sehingga rela  untuk  mengeluarkan  banyak uang  demi  bermain game online. Akibatnya menjauhkan diri dari kelompok sosialnya (klub atau kegiatan ekskul di sekolah).
  6. Bermain game online sebagai suatu cara untuk melarikan diri  dari masalah-masalah atau untuk mengurangi suatu kondisi  perasaan yang menyusahkan (misal perasaan-perasaan tidak berdaya, bersalah, cemas, stres dan depresi).
Ciri-ciri Anak Yang Kecanduan Game Online

Dari beberapa ciri-ciri di atas, game memang diciptakan sebagai salah satu sarana hiburan yang lebih interaktif. Program komputer menerima input dari pemain (gamer) melalui pengendali dan menampilkan lingkungan buatan  melalui  televisi  atau  layar  minitor.  Hal  ini  menyebabkan  pemain (gamer)  seperti  bermain  lansung  di  dunia  game.  Semakin  interaktif,  nyata gambar, dan seru alur ceritanya akan membuat game semakin diminati. Jadi tidak  heran jika kemudian  game mampu mengikat para pemain (gamer) sehingga menjadi kecanduan.

Chen dan Chang (Yohanes dan Jusuf, 2010: 33) menyebutkan bahwa sedikitnya ada empat indikator kecanduan game online yaitu:
  1. Compulsion (kompulsif/dorongan untuk melakukan secara terus menerus), merupakan suatu dorongan atau tekanan kuat yang berasal dari dalam diri sendiri untuk melakukan secara terus menerus, dimana dalam hal ini merupakan dorongan dari dalam diri untuk terus menerus bermain game online.
  2. Withdrawal (penarikan diri) merupakan suatu upaya untuk menarik diri atau menjauhkan diri dari suatu hal. Seseorang yang kecanduan game online merasa tidak mampu untuk menarik atau menjauhkan diri dari hal-hal yang berkenaan dengan game online.
  3. Tolerance (toleransi), toleransi dalam hal ini diartikan sebagai sikap menerima keadaan diri ketika melakukan suatu hal. Biasanya toleransi ini berkenaan dengan jumlah waktu yang digunakan atau dihabiskan untuk melakukan sesuatu yang dalam hal ini adalah bermain game online.
  4. Interpersonla and helath-related problems (masalah hubungan interpersonal dan kesehatan), dimana persoalan-persoalan yang berkaitan dengan interaksi kita dengan orang lain dan juga masalah kesehatan. Pecandu game online cenderung untuk tidak menghiraukan bagaiamana hubungan interpersonal yang mereka miliki karena mereka hanya berfokus pada game online saja. Begitu juga denga masalah kesehatan, para pecandu game online kurang memperhatikan kesehatan mereka sendiri seperti waktu tidur kurang, tidak menjaga kebersihan badan dan pola makan yang tidak teratur.

Lee (dalam Suplig, 2017: 182-183) juga mengemukakan bahwa terdapat empat komponen indikator yang menunjukkan seseorang kecanduan game online, yakni:
  1. Excessive use (Penggunaan yang berlebihan) terjadi ketika bermain game online menjadi aktivitas yang paling penting dalam kehidupan individu. Komponen ini mendominasi pikiran individu (gangguan kognitif), perasaan (merasa sangat butuh), dan tingkah laku (kemunduran dalam perilaku sosial).
  2. Withdrawal symptoms (Gejala dari pembatasan) adalah perasaan yang tidak menyenangkan karena penggunaan game online dikurangi atau tidak dilanjutkan. Gejala ini akan berpengaruh pada fisik pemain. Perasaan dan efek antara perasaan dan fisik akan timbul, seperti pusing dan insomnia. Gejala ini juga berpengaruh pada psikologisnya, misalnya mudah marah atau moodiness.
  3. Tolerance (Toleransi) merupakan proses di mana terjadinya peningkatan jumlah penggunaan game online untuk mendapatkan efek perubahan dari mood. Kepuasan yang diperoleh dalam menggunakan game online akan menurun apabila digunakan secara terus menerus dalam jumlah waktu yang sama. Pemain tidak akan mendapatkan perasaan kegembiraaan yang sama seperti jumlah waktu pertama bermain sebelum mencapai waktu yang lama.
  4. Negative repercussion (Reaksi negatif) di mana komponen ini mengarah pada dampak negatif yang terjadi antara pengguna game online dengan lingkungan di sekitarnya. Komponen ini juga berdampak pada tugas lainnya seperti pekerjaan, hobi, dan kehidupan sosial.

No comments for "Ciri-ciri Anak Yang Kecanduan Game Online"