RICKY ELSON - PENGGAGAS MOBIL LISTRIK INDONESIA

Kita sering mendengar di televisi, surat kabar, dan media sosial lainya bahwa anak bangsa telah menciptakan karya yang luar bisa yaitu mobil listrik. Apakah anda tahu siapa yang menggagas mobil listrik Indonesia? Iya, dialah seorang pemuda brilian yang membantu terciptanya mobil listrik Indonesia Ricky Elson, yaitu mobil listrik yang dapat menghemat energi karena bahan bakarnya berasal dari tenaga listrik yang dapat diisi ulang.

Ricky Elson Penggagas Mobil Listrik Indonesia

Ricky Elson lahir di Padang, Sumatra Barat pada tanggal 11 Juni 1980. Dia menyelesaikan pendidikannya dari SMA Negeri 5 Padang pada tahun 1998. Setelah itu Ricky melanjutkan belajar ke Universitas Andalas, Sumatra Barat. Karena keinginannya untuk menuntut ilmu sangat besar, akhirnya Ricky terbang ke Jepang untuk belajar lagi.

Di Jepang Ricky Elson mengambil Jurusan Teknik Mesin di Universitas Politeknik Jepang. Ketekunan dan keuletannya membuat Ricky menyelesaikan studinya lebih cepat. Setelah selesai, ia melanjutkan pendidikan di universitas yang sama sampai mendapatkan predikat lulus sangat memuaskan (summa cumlaude).

Baca Juga: Ilmuan Indonesia - Nelson Tansu (Profesor Termuda di Amerika)

Seorang gurunya di universitas menjadi salah satu orang yang berjasa membuka jalan sukses bagi Ricky Elson. Berkat jasa gurunya tersebut Ricky dapat menjalin kerja sama dengan perusahaan di Jepang, yaitu Nidec Corporation. Nidec Corporation merupakan perusahaan elektronik yang memproduksi dinamo terkecil. Meskipun kecil, dinamo ini dapat menggerakkan mesin sebesar mesin mobil. Berkat kerja keras dan keuletannya, karier Ricky semakin cemerlang sehingga perusahaan menunjuknya sebagai pejabat di Nidec Corporation. Selama di Nidec, ada empat belas teknologi hasil penemuan Ricky yang dipatenkan oleh Pemerintah Jepang.

Melihat kemampuan Ricky, Dahlan Iskan merasa terpanggil untuk mengajak Ricky kembali ke Tanah Air. Dahlan Iskan saat itu menjabat Menteri BUMN menginginkan Ricky untuk membangun dan mengembangkan teknologi Mobil Listrik Nasional. Alhasil, Ricky mendapatkan izin cuti selama tiga tahun dari Nidec. Rasa cinta kepada Indonesia dan rasa rindu keluarga akhirnya mendorong Ricky kembali ke Indonesia pada tahun 2012.

Dahlan Iskan menyambut baik kepulangan Ricky. Guna mendorong terlaksananya program Mobil Listrik Nasional, Dahlan Iskan rela menghibahkan gajinya sebagai menteri. Dahlan Iskan juga merangkul beberapa lembaga untuk bergotong-royong dan bahu membahu membuat Mobil Listrik Nasional.

Di tengah kondisi “serba kurang”, kerja keras Ricky bersama tim membuahkan purwarupa (prototype) Mobil Listrik Nasional. Mobil listrik tersebut diberi nama Selo, Tucuxi, dan Gendhis. Selo merupakan mobil listrik jenis sedan seperti mobil sport Lamborghini. Tucuxi juga berjenis sedan, tetapi memiliki bentuk yang berbeda. Gendhis sendiri adalah tipe mobil SUV yang menggunakan pintu geser dan dapat menampung tujuh orang.

Menjelang KTT APEC 2013, Indonesia sebagai tuan rumah butuh suatu terobosan (gimmick) agar terlihat baik di mata negara lain. Dahlan Iskan bersama timnya telah menyiapkan angin segar untuk perhelatan besar tersebut.

Mobil listrik ramah lingkungan yang pembuatannya 100% berasal dari tangan anak negeri menjadi salah satu daya tarik di KTT APEC di Bali. Dalam KTT APEC 2013 di Bali Selo dan Gendhis dipamerkan di muka umum sebagai rasa syukur bangsa Indonesia.

Setelah menyelesaikan pembuatan mobil listrik, Ricky tidak lantas berhenti dari hasratnya untuk menciptakan sesuatu yang bermanfaat. Ricky berpindah ke desa kecil di pinggiran Jawa Barat tepatnya di Dusun Lembur Tengah, Desa Ciheras, Kecamatan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.

Di tempat itu Ricky bersama dengan timnya mendirikan pusat penelitian untuk pengembangan listrik tenaga angin bernama Lentera Angin Nusantara (LAN). Tujuan Ricky membangun pembangkit listrik tenaga angin ini sangat sederhana agar seluruh rumah di Indonesia terang-benderang pada malam hari.

Uniknya, di LAN Ricky tidak hanya melakukan penelitian dan pengembangan, tetapi juga memberikan pembelajaran dan pembimbingan. Banyak anak muda dari berbagai latar belakang belajar di LAN. Bentuk pembelajaran yang digunakan adalah belajar dengan berbuat (learning by doing). Ricky percaya bahwa ilmu akan semakin berkembang jika ditularkan.

Prinsip pengembangan pembangkit listrik tenaga angin ini adalah menggunakan bahan seminimal mungkin untuk menghasilkan daya semaksimal mungkin. Semua bahan baku pembuatan kincir diperoleh dari dalam negeri karena selain murah, pengiriman bahan bakunya juga tidak terkendala dan tidak memakan waktu yang lama dan biaya yang besar.

Setelah bekerja sekian waktu terciptalah kincir angin yang digunakan untuk membangkitkan listrik. Kincir angin ini menggunakan penggerak mesin terkecil dan termurah di dunia, tetapi sangat unggul karena mampu menghasilkan listrik yang besar. Selain itu mereka berhasil menciptakan baling-baling murah dan kuat. Baling-baling ini berbahan kayu pinus yang ringan, kuat, dan mudah didapat di Indonesia. Turbin angin buatan Ricky dan tim mampu menghasilkan kekuatan listrik tiga kali lipat lebih besar daripada turbin angin buatan Amerika Serikat. Dari segi harga pun jauh lebih murah dan efisien.

Pada tahun 2013 Ricky dan timnya membangun Taman Listrik Tenaga Angin Berbasis Kincir Angin Kecil di pelosok Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur. Bersama warga setempat, mereka membangun taman listrik di tiga desa, yaitu Desa Kemanggih, Tanarara, dan Palindi. Semua taman listrik itu kini telah beroperasi di bawah pengelolaan warga lokal. Tiap kincir angin menghasilkan listrik 500 watt peak, artinya setiap kincir angin mampu mencukupi kebutuhan listrik sederhana dua hingga tiga rumah. Inilah sistem teknologi pertama dan terbaik yang pernah ada di dunia.

Desa Kemanggih, Tanarara, dan Palindi yang dahulu selalu gelap gulita kini terang benderang. Desa yang dulu hanya disinari temaram cahaya bulan kini juga disinari dengan cahaya lampu. Malam menjadi semarak. Warga desa menikmati manfaat listrik. Konsumsi minyak tanah menurun. Anak sekolah nyaman belajar di malam hari. Warga desa dapat menikmati penggunaan peralatan listrik untuk aktivitas ekonomi rakyat.

Sumber: Aisyah Khoirunnisa, 2017, Ilmuan Indonesia, Gapai Citamu Terangi Negerimu. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.

No comments for "RICKY ELSON - PENGGAGAS MOBIL LISTRIK INDONESIA"