Teknik dan Alat Pengumpulan Data dalam Penelitian Tindakan Kelas - PTK

Teknik dan Alat Pengumpulan Data dalam Penelitian Tindakan Kelas - PTK
Pada artikel sebelumnya tentang Teknik Pengumpulan Data dalam Penelitian Kualitatif tidak jauh berbeda dengan Teknik Pengumpulan Data dalam Penelitian Tindakan Kelas ini, yang membedakannya adalah banyaknya teknik dan alat yang digunakan dalam penelitian dan variabel yang akan diteliti. Tujuan dirancangnya teknik dan alat pengmuplan data ini agar penelitian yang kita lakukan dapat berjalan sesuai rencana dan data yang didapat dilapangan dapat dipertanggung jawabkan, serta menghemat waktu, biaya, dan tenaga yang diperlukan.

Teknik pengumpul data merupakan cara yang ditempuh peneliti untuk mengumpulkan data dengan alat yang cocok untuk digunakan dalam penelitian. Sedangkan alat pengumpul data yang digunakan harus disesuaikan dengan teknik pengumpul data. Misalnya teknik observasi langsung dengan alatnya pedoman observasi, teknik komunikasi langsung dengan alatnya panduan wawancara, teknik komunikasi tidak langsung dengan alatnya angket, teknik  pengukuran dengan alatnya tes, teknik studi dokumenter dengan alatnya dokumen.

Data yang dikumpulkan dalam penelitian tindakan kelas berfungsi sebagai landasan refleksi. Selain itu, data yang terkumpul sebagai perwakilan dari tindakan, artinya bahwa data tersebut memungkinkan peneliti merekomendasikan tindakan terkait, tidak hanya mengingat kembali. Oleh sebab itu pengumpulan data bukan hanya keperluan hipotesis, melainkan sebagai alat membukukan hasil pengamatan dan menghubungkan antara momen-momen tindakan dan refleksi dalam putaran penelitian tindakan.

Teknik Pengumpul Data

Teknik pengumpul data merupakan cara yang ditempuh peneliti untuk mengumpulkan data dengan alat pengumpul data yang cocok untuk digunakan dalam penelitian. Sugiyono (2010: 224) menjelaskan teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Dari penjelasan tersebut peneliti harus menentukan teknik yang digunakan dalam penelitannya. Sehubungan dengan itu, Hadari Nawawi (2012: 100) mengatakan teknik pengumpulan data dapat dibedakan menjadi lima teknik penelitan sebagai cara yang dapat di tempuh untuk mengumpulkan data, yaitu:
  1. Teknik Observasi Langsung
  2. Teknik Observasi Tidak Langsung
  3. Komunikasi Langsung
  4. Komunikasi Tidak langsung
  5. Teknik Pengukuran 
  6. Teknik Studi Dokumenter

Penentuan teknik pengumpul data dalam suatu penelitian harus disesuaikan dengan data yang akan dikumpulkan. Misalkan peneliti melakukan penelitian tindakan kelas tentang “Upaya Meningkatkan rendahnya hasil belajar siswa dengan penerapan pembelajaran remedial pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di kelas X Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Teluk Keramat Kabupaten Sambas tahun 2015”, maka peneliti dapat menggunakan teknik pengumpul data sebagai berikut:

1. Teknik Observasi Langsung
Teknik observasi langsung merupakan cara pengumpulan data yang dilakukan peneliti dengan mengamati secara langsung subjek penelitian. Hadari Nawawi (2012:100) menjelaskan bahwa Teknik ini adalah cara mengumpulkan data yang dilakukan melalui pengamatan dan pencatatan gejala-gejala yang tampak pada obyek penelitian yang pelaksanaannya langsung pada tempat di mana suatu peristiwa, keadaan atau situasi sedang terjadi. Maka dari itu teknik ini digunakan untuk melihat aktifitas guru maupun siswa.

2. Teknik Komunikasi Langsung
Teknik komunikasi langsung merupakan cara pengumpulan data dengan melakukan wawancara terhadap responden. Hadari Nawawi (2012:101) menjelaskan teknik ini adalah cara mengumpulkan data yang mengharuskan seseorang peneliti mengadakan kontak langsung secara lisan atau tatap muka (face toface) dengan sumber data, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi yang sengaja dibuat untuk keperluan tersebut.

3. Teknik Pengukuran
Teknik pengukuran adalah cara mengumpulkan data dengan melakukan pengukuran mengenai hasil belajar siswa. Hadari Nawawi (2012:101) menjelaskan teknik ini adalah cara mengumpulkan data yang besifat kuantitatif untuk mengetahui tingkat atau derajad tertentu dibandingkan dengan norma tertentu pula sebagai satuan ukur yang relevan. Teknik ini digunakan untuk melihat tingkat hasil belajar siswa.

4. Teknik Studi Dokumenter
Teknik studi dokumenter merupakan cara pengumpulkan data berdasarkan dokumen-dokumen yang mendukung suatu penelitian. Hadari Nawawi (2012:101) menjelaskan teknik ini adalah cara mengumpulkan data yang dilakukan dengan katagori dan klasifikasi bahan-bahan tertulis yang berhubungan dengan maslah penelitian, baik dari sumber dokumen maupun buku-buku, Koran, daan lain-lain. Teknik ini untuk mengumpulkan data hasil belajar dan mendokumentasikan setiap kegiatan dilakukan saat penelitian berlangsung.

Alat Pengumpul Data

Alat pengumpul data dalam PTK harus singkron dengan teknik pengumpul data yang digunakan dalam penelitian. Misalkan peneliti ingin melakukan penelitian dengan teknik observasi langsung, komunikasi langsung, pengukuran dan studi documenter, maka alatnya yaitu sebagai berikut:

1. Pedoman Observasi
Penelitian ini peneliti menggunakan pedoman observasi yaitu daftar cek (check list). Zainal Arifin (2010: 30), menyatakan bahwa “daftar cek (check list) adalah yang berisi daftar yang berisi subjek dan aspek-aspek yang akan diamati.” Dengan demikian, peneliti hanya akan memberi tanda check (silang, lingkaran dan sebagainya). Untuk memperjelas tindakan observasi yang akan dilakukan dalam penelitian, Mc. Millan dan Schumacher (dalam Reid, 1992: 30) memberikan gambaran tentang bentuk-bentuk observasi dalam penelitian kualitatif sebagai berikut:
  • Observasi partisipan (participant observation), adalah suatu teknik interaktif dalam mencatat untuk menggambarkan partisipasi dari si peneliti terhadap apa yang terjadi dalam objek penelitiannya.
  • Observasi lapangan (field observation), adalah suatu teknik observasi yang seringkali dilakukan dalam penelitian kualitatif. Pada observasi ini peneliti bertindak sebagai saksi mata dalam mencatat secara detail apa saja yang terjadi dalam objek pengamatan, disini peneliti membatasi diri dalam berpartisipasi hanya sebagai pengamat dan tidak berperan serta sebagai bagian dari objek penelitian.

Oleh karena itu dalam penelitian ini observasi yang akan digunakan adalah observasi lapangan (field observation) yang ditujukan kepada guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, karena peneliti ingin mengamati aspek-aspek yang berhubungan dengan penerapan pembelajaan remedial pada pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang dilakukan oleh guru serta melihat bentuk-bentuk pembelajaran remedial yang diterapkan. 

2. Panduan Wawancara
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan rangkaian wawancara sebagai pedoman wawancara. Narbuko, C & Ahmadi Abu (dalam Suharsimi Arikunto, 2009: 31) mengatakan bahwa "wawancara adalah proses tanya jawab dalam penelitian yang berlangsung secara lisan dalam mana dua orang atau lebih bertatap muka mendengarkan secara langsung informasi-informasi atau keterangan-keterangan". Wawancara dilakukan terhadap guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganenagraan, untuk memperoleh informasi tentang upaya guru mengatasi rendahnya hasil belajar siswa dengan penerapan pembelajaran remedial di kelas X Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Teluk Keramat Kabupaten Sambas.

3. Tes formatif
Evaluasi yang diberikan kepada sejumlah siswa setelah mengikuti satuan bahasan tertentu, setelah menyelesaikan satuan bahan tertentu dan setelah mengetahui ketercapaian tujuan intruksional. Trianto (dalam Yatim Riyanto, 2010:33) mengatakan Pemberian tes dilakukan dua kali, yaitu sebelum proses pembelajaran di mulai (pretest) dan sesudah proses pembelajaran (posttest). Soal tes yang di gunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis dalam bentuk pilihan ganda. Arikunto (dalam Thursan Hakim, 2000: 33). mengemukakan bahwa instrument yang berupa tes dapat di gunakan untuk mengukur kemampuan dasar dan pencapaian hasil belajar.

4. Dokumen
Dokumen  merupakan  suatu  catatan  peristiwa  yang  sudah  lalu.  Menurut  Nawawi  (2012:141)  mengatakan  bahwa “teknik/studi  dokumen  adalah  cara  mengumpulkan  data  melalui  peninggalan  tertulis,  terutama  berupa arsip-arsip  dan  termasuk  juga  buku-buku  tentang  pendapat  atau  teori,  dalil/hukum-hukum  dan  lain-lain  yang  berhubungan  dengan  masalah  penyelidikan.”  Adapun  dokumen  yang  akan  peneliti  ambil  dalam  penelitian  ini  yaitu  silabus, RPP, photo dan dokumen-dokumen lain yang dianggap relevan.

Sumber Buku: Jakni. (2017). Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Alfabeta

No comments for "Teknik dan Alat Pengumpulan Data dalam Penelitian Tindakan Kelas - PTK"